Kita pikir kehidupan kita biasa saja. Lancar saja. Tidak ada yang menarik dan tidak ada yang menghambat. Bersyukurlah. Karena kita sedang beruntung. Kita tidak akan mengalaminya setiap hari.
Ketika kita mengalami ketidakberuntungan, kita mengeluh. Menyalahkan orang lain. Apakah itu salah orang lain? Cobalah mengingat apa yang sudah terjadi. Sudah berperilaku burukkah kita? Sudahkah kita menjadi menyebalkan? Semua keberuntungan dan tidak keberuntungan tidak lain karena tindakan kita. Tindakan yang sesuai dan tidak sesuai. Atasilah dengan tenang, karena ini rencana Tuhan. Dan kita pasti bisa melewatinya.
Jika kita melihat ketidakberuntungan apa yang kita lakukan? Saya? Saya terlalu banyak diam saat melihatnya. Jangan jadi orang seperti saya.
Ketidakberuntungan itu bukan suatu yang diinginkan. Bila seseorang mengalaminya, bersimpatilah. Besarkanlah hatinya. Ajak dia untuk bangkit. Terutama jika dia orang yang kamu sayangi. Jangan biarkan dia terlalu lama terpuruk dan terlalu rapuh untuk berjuang sendirian. Bersimpatilah. Bukan amarah. Amarah hanya akan merusak segalanya. Tidak ada sesuatu yang baik datang dari amarah, terutama amarah yang berlebihan.
Bayangkan jika kamu, iya kamu, mengalamai ketidakberuntungan. Apa yang kamu inginkan dari orang-orang terdekatmu? Bukankah kamu butuh dihibur? Bukankah lebih suka diberi semangat daripada diberi amarah?
Perlakukanlah orang lain dengan baik, karena kita tidak tau rasanya jadi mereka. Kita tidak tahu apa saja kesulitan, badai, apa yang telah mereka lalui tanpa kita. Kita tidak ingin menjadi badai untuk orang lain kan? Jangan. Jangan jadi orang seperti itu. Hidup ini terlalu singkat untuk memberikan ekstra masalah pada orang lain.
Ayolah, perlakukanlah orang lain sebaik kalian ingin diperlakukan baik oleh orang lain. Tersenyumlah. Tebarlah semangat untuk orang lain. Tidak keberatan, bukan, jika anda menjadi alasan orang lain untuk bersemangat? Itu pasti jauh lebih baik daripada anda menjadi alasan seseorang mengalami hari yang buruk atau semakin buruk karena anda.
-GATI-